jalanalakid.blogspot.com - Rabu, 11 Maret 2015

Mummi merupakan salah satu peninggalan budaya yang sangat menarik untuk kita jaga agar tetap awet dan utuh sesuai dengan tujuan di awetkannya tubuh manusia tersebut. Cara pengawetannya biasanya menggunakan perlindungan dari dekomposisi bahan alami dan buatan. Tubuh mummi tersebut di taruh di tempat yang sangat kering, sangat dingin atau tempat yang tidak ada oksigennya.

Mummi paling terkenal adalah mummi yang berasal dari Mesir. Mummi tersebut dibalsam dengan tujuan tertentu. Mummi juga banyak ditemukan di dataran amerika tepatnya di daerah Peru. Pada periode masa suku Inca di peru banyak mayat yang diawetkan menjadi mummi.

Sekitar 7.000 tahun yang lalu masyrakat Chinchorro me-mummifying tubuh mereka yang meninggal. Masyrakat yang kini tinggal di Peru dan Chili tersebut menemukan fakta bahwa mummi yang dahulunya mereka jaga dengan baik dan tetap utuh layaknya mummi seperti biasanya kini berubah menjadi black ooze (cairan hitam). 

Copyright (c) www.nbcnews.com
Berubahnya mummi tersebut menjadi black ooze membuat para preservationists di Chili meminta peneliti meneliti mikroflora pada tubuh mummi tersebut. Hasil dari penelitian tersebut mengungkapkan bahwa penyebab dari perubahan mummi tersebut bukanlah dari organisme kuno. Bakteri yang berperan dalam perubahan bentuk mummi ini adalah bakteri "oportunis". Bakteri ini muncul dari suhu dan kelembaban tertentu sehingga memakan kulit sebagai nutrisi mereka.

Naiknya kelembaban udara di daerah tersebut membantu mikroba ini berkembang pada kulit mummi. Hal tersebut dikonfirmasikan dari pengujian sempel kulit pada mummi. Akibatnya sekitar 120 mummi Chinchorro mulai berubah menjadi black ooze. Dari temuan ini dapat memperingatkan pemerintah di Africa untuk menjaga peninggalan berharga di benua tersebut karena tingkat kelembaban di benua tersubut belakangan ini mulai meningkat.

#JalanAlaKid

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Prev
Posting Lama
Komentar (0)
Komentar

Tidak ada komentar:

Don't Miss

Jangan Lewatkan