jalanalakid.blogspot.com - Senin, 09 Februari 2015

Penyakit skizofrenia merupakan gangguan mental yang dialami seseorang akibat dari gangguan proses berpikir seseorang dan lemahnya tanggapan emosi mereka. Penyakit skizofrenia menyebabkan penderita sering mengalami delusi, halusinasi dan paranoid serta sulit berinteraksi sosial. Sekitar 24 juta penduduk di dunia mengalami penyakit skizofrenia. Gejala awal sering muncul pada saat anda di usia dewasa muda sekitar umur 15-35 tahun. Karena gejala ini dianggap sebagai transisi tingkah laku pada saat usia tersebut.

Di Indonesia, penyakit ini belum dipahami secara detail bahkan banyak yang belum tahu tentang penyakit ini. Ketidaktahuan mengenai penyakit ini banyak dialami oleh penduduk indonesia terutawa yang tinggal di desa-desa. Mereka sering menganggap penderita sedang kerasukan setan sehingga dibiarkan saja. Kondisi inilah yang menyebabkan para penderita tidak mendapatkan pengobatan dengan baik sehingga terjadi terus-menerus.


Penyakit ini sebaiknya didiaknosa secepat mungkin agar peluang sembuh dari penyakit ini lebih besar dan cepat sehingga penderita kembali dapat hidup dengan normal. Para ahli belum dapat memeastikan secara pasti penyebab penyakit ini. Lingkungan dan genetika diduga sebagai faktor penyebab pembentukan kondisi tersebut. Ada juga dugaan bahwa kelainan zat-zat kimia yang terjadi pada otak. Ini didasari dari adanya perbedaan struktur dan sistem syaraf pada otak dari penderita skizofrenia dengan orang yang tidak mengalaminya.

Genetika dan gangguan pada otak merupakan faktor internal seseorang mengalami skizofrenia. Sedangkan faktor eksternalnya seperti faktor lingkungan berupa stres dan penyalahgunaan obat-obat terlarang. Stress atau trauma diduga sebagai faktor yang dapat membuat seseorang mengalami skizofrenia. Stress dan trauma yang dialami seseorang biasanya terjadi karena perlakuan yang kurang menyenangkan seseorang pada masa lalunya. Narkoba atau obat-obat terlarang memang tidak secara langsung menyebabkan seseorang mengalami skizofrenia. Namun, beberpa penelitian menunjukkan bahwa pemakaian narkoba usia dibawah 15 tahun beresiko lebih tinggi mengalami skizofrenia.

Ada 2 kategori gejala penyakit skizofrenia, yaitu gejala positif dan gejala negatif. Gejala negatif skizofrenia sering terjadi ketika seseorang kehilangan sifat dan kemampuan tertentu yang biasanya dimiliki orang-orang normal. Sedangkan, gejala positif seseorang terkena penyakit ini dengan munculnya sifat-sifat psikotik pada diri penderita.

Gejala Negatif biasanya muncul beberapa tahun sebelum penderita telah menderita skizofrenia akut. Gejala ini berkembang secara bertahap hingga akhirnya penderita semakin memburuk. Di bawah ini gejala negatif yang biasanya timbul.

1. Seseorang sulit atau malas berhubungan dengan orang lain dan lebih memilih berdiam di rumah.
2. Sulit berkonsentrasi.
3. Pola tidur berubah.
4. Hilangnya minat seseorang untuk menjalin hubungan dengan orang lain.
5. Terlihat apatis dan emosi yang datar.
6. Kurang memperhatikan penampilan dan kebersihan diri.


Ada pula gejala positif skizofrenia yang sering terjadi.

1. Halusinasi yang mana penderita merasakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
2. Delusi, dimana seseorang memiliki kepercayaan yang kuat terhadap sesuatu yang tidak didasari kenyataan sebenarnya.
3. Pikiran kacau dan perubahan tingkah laku. Penderita biasanya sulit untuk berkonsentrasi dan pemikirannya sering melayang-layang sehingga kata-kata mereka membingungkan.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui gejala-gejala penyakit skizofrenia. Semakin cepat menangani penyakit ini, semakin besar peluang penderita dapat sehat kembali. Untuk pengobatannya, biasanya penderita akan diberi obat-obatan antipsikotik dan terapi secara berkala. Dukungan dari orang-orang terdekat penderita juga menjadi faktor penting sembuhnya penyakit ini.


#JalanAlaKid  

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Prev
Posting Lama
Komentar (0)
Komentar

Tidak ada komentar:

Don't Miss

Jangan Lewatkan