Pekerjaan yang paling membuat penasaran banyak orang adalah pekerjaan meretas suatu sistem yang dibangun dengan pengamanan yang canggih. Pekerjaan yang sanggat menantang ini membutuhkan skill khusus untuk dapat diselesaikan. Terkadang kita merasa kagum akan hasil kerja mereka namun kadang kita merasa gregetan karena dampak dari yang mereka lakukan sering menimbulkan kontroversi.
Ternyata bukan saja bangsa asing yang dapat melakukan hal tersebut. Orang Indonesia asal bandar lampung misalnya. Ia bernama Jim Geovedi. Jim dapat menggunakan ilmu yang ia dapat untuk melakukan hal yang baik dan membuat kagum Indonesia bahkan dunia. Ia juga sudah banyak melakukan perjalanan ke berbagai belahan dunia untuk melakukan seminar tentang sistem keamanan.
Hacker biasa sering dianggap melakukan perbuatan yang berdampak negatif. Namun, Jim tidak demikian. Ia bahkan dalam wawancaranya dengan pihak Deutsche Welle mengatakan bahwa kalau ia mau, ia dapat mengontrol internet di seluruh indonesia.
Pria kelahiran Bandar lampung, 28 Juni 1979 ini pernah memperagakan cara meretas satelit dengan merubah arah gerak satelit tersebut dan bahkan menggeser satelit tersebut. Keahliannya bisa anda lihat di Youtube. Awal mulanya ia bertemu dengan seorang pendeta yang memperkenalkan dunia komputer dan internet saat setelah lulus SMA tahun 1998-1999. Ia dulunya adalah seorang seniaman grafis dan sejak mulai diperkenalkan dunia komputer dan internet kemudian ia belajar dengan otodidak dan menelusuri obrolan-obrolan para peretas ternama di dunia.
Dengan ilmu yang telah ia dapat, ia kemudian membangun C2PRO Consulting yang merupakan perusahaan konsultan TI untuk lembaga pemerintahan pada tahun 2001. Pada tahun 2004 ia juga mendirikan perusahaan keamanan IT Bellua Asia Pasific yang berubah nama menjadi Xynexis International. Dalam tahun yang sama ia juga mendirikan perusahaan jasa keamanan Noosc Global.
Ia dapat meretas dua satelit milik Indonesia dan China yang merupakan milik kliennya. Ia diminta untuk menguji sistem keamanan kontrol satelit kliennya dan melihat apakah ada kemungkinan hacker dapat menggeser dan mengubah arah rotasi satelit tersebut. Kliennya panik karena pada saat itu satelit milik china dapat Geovedi geser dari orbitnya terlebih lagi agak susah mengembalikan satelit ke orbit semula. Namun berkat bahan bakar ekstra yang dimiliki satelit, satelit tersebut akhirnya dapat dikembalikan ke orbitnya. Sedangkan satelit milik Indonesia, Geovadi hanya mengubah rotasinya saja.